Teori Masuknya Agama Hindu ke Nusantara

a. Teori Brahmana
Menurut Van Leur, pencetus teori ini, agama Hindhu dibawa olek kasta/golongan Brahmana dari India ke Nusantara. Kelemahan teori ini adalah para Brahmana dalam aturannya tidak boleh menyeberangi lautan. Jika menyeberangi lautan, kekuataan sebagai Brahmana akan lenyap.
b. Teori Ksatria
Teori yang dikemukakan oleh C.CBerg dan R.C Majundar ini menyatakan, agama Hindhu dibawa masuk ke Nusantara oleh golongan ksatria (raja dan prajurit) yang kalah perang di India dan melarikan diri ke Nusantara. Kelemahan teori ini adalah, tidak ditemukannya daerah kekuasaan orang India atas orang-orang di Nusantara. Bangsa India datang ke Nusantara untuk tujuan berdagang, bukan untuk menguasai wilayah. Kelemahan berikutnya adalah hanya kasta Brahmana yang boleh menyebarkan agama Hindu dan membaca kitab Weda. Sedangkan para Kstria tidak ada hak untuk menyebarkan dan membaca agama Hindu.
c. Teori Waisya
Teori ini dipopulerkan oleh N.J Kroom. Menurutnya, para pedagang mempunyai peran yang besar dalam menyebarkan agama Hindu ke Nusantara. Hubungan antara India dan Nusantara mulai giat pada abad ke 4 masehi. Namun, kelemahan dari teori ini, kasta Waisya tidak diperkenankan menyebarkan agama Hindu dan tidak boleh membaca kitab Weda. Hanya kasta Brahmana yang boleh menyebarkan agam Hindu dan kitab Weda.
d. Teori Arus Balik/Teori Nasional
Teori ini menyatakan, orang orang Nusantara aktif berperan dalam menyebarkan agama Hindu dengan belajar ke India. Setelah mendapatkan ilmu yang cukup dari India, orang orang Indonesia kembali ke Nusantara kemudian menyebarkannya di Nusantara. Teori ini dipopulerkan oleh F.D.K Bosch.
Proses penyebaran agama Hindu-Budha, menurut Taufik Abdullah terbagi menjadi 3 periode yakni periode pertumbuhan, perkembangan dan periode keruntuhan.

Related Post