Kerajaan Kediri 1104 M

Kerajaan Kediri bermula dari Kerajaan Medang Kamulan, yang diperintah oleh AIrlangga. Airlangga mempunyai tiga anak yang bernama Kili Suci atau Ratu Giri Putri, Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Sebenarnya, Airlangga menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada putrinya, Kilisuci. Namun, Kilisuci menolak dan lebih memilih menjadi petapa di Goa Selomangkleng, wilayah Kediri sekarang. Akhirnya, untuk menghindari pertumpahan darah, Airlangga membagi kerajaan Medang menjadi dua, Jenggala dan Panjalu, dengan batas sungai Brantas. Pembagian wilayah ini dilakukan oleh Mpu Barada. Kerajaan Jenggala diberikan kepada Mapanji Garasakan atau Jayengrana, dengan ibukotanya, Kahuripan. Sedangkan Kerajaan Panjalu diberikan kepada Samarawijaya atau Jayawarsa dengan ibukotanya di Dahanapura. Meski masing-masing di antara mereka sudah mendapatkan jatah wilayah kekuasaan, namun peperangan masih saja terjadi. Dalam peperangan tersebut,Panjalu berhasil mengalahkan Jenggala. Sumber sejarah kerajaan ini adalah Prasasti Sirah Keting, Ngantang, Prasaati Jaring, Prasasti Kamulan, Kitab Krisnayana, Bharatayudha, Arjuna Wiwaha, Hariwangsa, Bhomakavya, Samaradana, Writtasancaya, Lubdhaka. Juga, berita yang berasal dari Cina, Chu fan Chi, Ling Wai Tai Ta. Raja yang memerintah Kerajaan Kediri adalah Jawarsa, Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Aryeswara, Raja Gandra, Kameswara, dan Kertajaya.

Related Post