Sejarawan Prancis ini dilahirkan di Lyons pada tanggal 6 Juli 1886, dari pasangan Gustave dan Sarabstein Bloch. Bloch yang berotak cemerlang bersekolah di Lycee Louis le Grand di Paris. Pada tahun 1904, ia belajar sejarah dan geografi di ecole Normale Superieure, kemudian ia juga mengabil kursus kursus antara lain di Sorbone , Ecole des Hautes Etudes dan College college Prancis di Athena dan Roma. Disamping itu , ia juga pernah belajar di University of Berlin. Kemudian ia menjadi professor di fakultas Sastra di Lyons. Setelah itu ia diangkat menjadi guru besar sejarah Romawi di Sorbone pada tahun 1904, di Montpellir (1912) di Amiens (1913), dan Strassbourg (1921). Berbagai artikel dan sejumlah buku ditulisnya, yang terkenal diantaranya adalah La Republique Romanie (1913), L empire Romain (1922)
Marc Bloch dibesarkan di Paris dalam lingkungan intelektual yang baik. Kakaknya adalah seorang dokter dan pemusik. Ia sangat berpengaruh terhadap pemikiran Bloch, seperti dapat dibaca dalam salah satu bukunya. Bloch menikah dengan Simone Vidal pada tahun 1919 yang bertindak sebagai sekretaris dan asistennya sekaligus.
Hal yang paling menonjol dari karya karyanya adalah kepakarannya dalam masalah sejarah abad pertengahan. Setelah penemuan pertemuannya dengan kolega seniornya yaitu Lucien Febrvre di Strassbough, Bloch beralih ke masalah sejarah umum, ilmu ilmu social dan ekonomi. Titik puncak intelektualitasnya terjadi pada tahun 1929 ketika ia bersama Lucien Febvre menerbitkan majalah berjudul Annales d Histoire Economique et Sociale yang dalam waktu sepuluh tahun benar benar mengubah historiografi Prancis. Bloch mencurahkan segala pemikirannya dalam majalah ini, khususnya yang berkaitan dengan penekatan sejarah baru. Dalam mengembangkan aliran baru yang disebut mahzab Annales ini ,Bloch dan Febvre mendapat bantuan pakar pakar seperti ahli geografi,, ekonomi dan sosiologi dan psikologi. Para sejarawan Annales ini sebenarnya tidak menganggap aliran mereka sebagai satu aliran atau mahzab khusus. Tampaknya Bloch mencoba masuk ke dunia ekonomi , sosiologi, dan psikologi, seperti juga yang dilakukan oleh Huizinga. Akan tetapi tujuan sejarah tetapm jelas yaitu bahwa sejarah bukanlah akumulasi berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lalu melainkan pengetahuan tentang masyarakat manusia.
Karya Bloch yang tak dapat diabaikan adalah Les Caracters Originaux de I’Histoire Rurale Francaise (1931), sejarah pedesaan yang ditulisnya berdasarkan pengamatannya atas pola pola perladangan dan interpretasi terhadap laskap pedesaaan. Buku terakhir yang diterbitkannya adalah Feudal Society (1939-1940) yang merupakan usaha untuk memfokuskan kembali ratusan kajian terdahulu dalam perspektif sejarah yang baru. Dalam buku ini diperlihatkan pola pola,perbedaan perbedaan dan generalisasi perkembnagan sejarah abad pertengahan di Eropa.
Tidak bisa diragukan lagi karya karyanya Bloch banyak dibaca dan dijadikan referensi oleh para sejarawan secara luas bukan hanya di Perancis tetapi juga di berbagai bagian dunia. Buku bukunya diterjemahkan dan disebarluaskan ke seluruh dunia. Murid muridnya antara lain Robert Boutruche Michel Mollat, Pierre Goubert, Paul Leuillot dan Henri Brunschwing. Mereka pada umumnya menunjukkan garis pemikirannya yang searah dengan gurunya.
Satu prinsip sebagai cendekiawan yang patut dijadikan teladan adalah seperti yang ituliskannya dalam sebuah surat kepada Lucien Febvre pada tanggal 17 September 1939 (ketika perang Dunia mulai pecah) Saya seharusnya menghindarkan diri dari tugas sebagai propagandis. Para sejarawan harus menjaga tangannya tetap bersih. Ketika Prancis berada dibawah rejim Hitler, ia melarikan diri ke Inggris melalui Dunkirk. Disana ia tinggal beberapa lama. Akan tetapi pada tanggal 8 Maret 1944 ia bersama teman temannya ditangkap di gastapo. Berbulan bulan kemudian ia ditembak oleh pasukan Hitler itu, hanya beberapa hari sebelum Hitler menyerah.
Mazhab Annales, terus melaju sepeninggalan Bloch. Pendekatan ilmu ilmu social dalam penelitian sejarah bukanlah menjadi hal yang aneh. Pada tahun 1990 an reorientasi terjadi pada mahzab ini. Salah satu bukti adalah upaya penerbitan kembali jurnal Annales. Pada penerbitan persoalan persoalan yang diangkat bertalian dengan persoalan persoalan kontemporer, seperti pembukaan arsip Uni Soviet, organisasi organisasi buruh Jepang, masalah politik dan AIDS yang terjadi di Zeire, kekerasan agama di India. Aliran post modernism mengajukan kritik yang pedas setelah memebaca tulisan tulisan tersebut. Heyden White menilai bahwa sejarah selalu menggunakan bentuk naratif, oleh karena itu sejarah memiliki kualitas sastra. Lebih pedas lagi, aliran post modernism menuduh bahwa historiografi merupakan sejenis fiksi yang tidak memiliki criteria kenenaran. Tentu saja hal ini tidak bisa diterima begitu saja. Natalie Davis berpendapat bahwa, narasi sejarah bukanlah sembarangan kreatifitas karena penulisan ini mengikuti suara masa lalu yang berbicara kepada kita melalui sumber sejarah. Meskipun memang factor imajinasi untuk merangkaikan fakta itu agar dapat berbicara dengan memiliki makna. Sementara itu, perihal kehidupan keluarga March Bloch. Ia menikah dengan asisten sekaligus sekretaris pribadinya, Simone Vidal, pada 1919. Karir akademis yang terkesan mulus, berbanding terbalik dengan kehidupan Marh Bloch sebagai propagandis politis.
Sekalipun sejarah social merupakan gejala baru dalam penulisan sejarah sebelum PD II , tetapi sebagai sebuah gerakan yang penting baru mendapdt tempat sekitar taun 1950an . di Prancis aliran penulisan sejarah Annales yang dipelopori oelh Marc Bloch menjadi modasl generasi baru penulisan sejarah social yang semakin kuat kedudukannya dal dunia penulisan sejarah. Untuk melukiskan sebuah sisitem social dari suatu kurun sejarah seperti misalnya tulisan Bloch mengenai Feoalisme Eropa , model sangat penting . sekarang saatnya membedakan antara model bersifat sinkronis dan diakronis. Dalam sebuah model yang sinkronis masyarakat digambarkan sebagai sebuah system yang terdiri dari struktur dan bagiannya. Pendekatan structural dan fungsional dalam ilmu ilmu social menyarankan pada model sinkronis yang melihat potret masyarakat dalam keadaan statis , dalam keadaan waktu nol. Dalam penelitian etno grafis mislanya ditemukan lukisan deskriptif tentang pola integrasi yang terperinci dari suatu masyarakat sama seperti halnya orang membuat tata bahasa deskriptif untuk melukisksan bentuk bentuk bahasa.
Karya besar March Bloch Feudal Society
Dalam buku Feodal Society karya Marc Bloch, ia mendefinisikan istilah feudaldigunakan untuk menjelaskan seluruh perilaku dan adab yang sekian lama diterima dan ada pada saat itu serta organisasi kelas atas masyarakat itu yang meliputi perjanjian tertulis yang didominasi kekuasaan golongan atas.
Jika dilihat dari segi strukturnya, sistem feodal menampilkan satu bentuk piramid. Di bagian bawah sekali adalah golongan rakyat atau petani sedangkan di bagian atassekali adalah raja. Bagian tengah pula ialah golongan pembesar yang bertanggungjawabmenjadi ‘tali penghubung’ antara raja dengan rakyat dan secara praktis turut bertindak sebagai tuan tanah. Dalam pemerintahan bercorak feodal ini, ada satuhierarki yang jelas antara feudatories dan subfeudatories di bawah pemerintahan seorangraja. Kehidupan sosial masyarakat Eropa pada Zaman Gelap yang berbasis kepadasistem feodal ini diwakili oleh golongan pemerintah dan golongan yang diperintah sepertirajah yang telah disediakan di bawah ini: Dalam masyarakat feodal, golongan pemerintah terdiri dari raja dan di bawah rajaterdapat bangsawan yang menjadi pengikut setia raja. Jika dilihat dari berbagai aspek, bangsawan lapisan pertama lebih dekat dengan golongan raja sementara bangsawan lapisan kedua lebih dekat dengan bangsawan lapisan pertama.Raja Raja menempati hirarki tertinggi dalam sistem feodal dan berkuasa mutlak terhadap rakyat dan Negara.
Dalam sistem yang kompleks dari distribusi kekuasaan pusat ini, ide tentang pemerintah yang terdiri dari rakyat yang terdiri dari rakyat yangdiperintah secara langsung oleh pemerintah pusat tidak ada lagi. Namun, di sepanjangzaman feodal, negara dapat mempertahankan eksistensinya dan raja masih terus memerintahwalaupun kekuatan mereka berkurang. Pada saat itu, tidak ada sistem perpajakan, hukum atau pengadilan serta tentara kebangsaan.Golongan raja merupakan golongan pelindung utama dalam suatu negaradengan memiliki tanah di negara masing-masing secara mutlak. Dengan kata lain, golongan raja memiliki kekuasaan yang penuh ke atas tanah-tanah di dalam negara dan berhak memutuskan kepada siapa untuk menyewakan tanah yang menjadi miliknya.Oleh itu, seseorang yang terpercaya saja yang diberikan hak untuk menyewakan tanahtersebut yaitu dari golongan suku vassal. Akan tetapi, vassal terlebih dahuludikehendaki untuk mengangkat sumpah sebagai tanda taat setia kepada raja dan harusmenjalankan tugas sesuai petunjuk raja. Kebiasaannya, golongan vassal ini adalahterdiri dari golongan pria. Selain itu juga, raja turut memberikan tanah kepadagolongan bangsawan yang terdiri dari Barons, Bishops dan Knight sebagai balasan atau pun imbalan terhadap jasa yang telah mereka berikan. Namun, sebagai balasannya, bangsawan haruslah memasok tentara untuk tujuan peperangan. Dalam masyarakat feodal, kesetiaan yang teguh adalah sangat penting dan harus dititikberatkan oleh semua golongan pada saat tersebut.
Tanah-tanah telah dapat dikumpulkan melalui pemberian oleh generasi, raja yang didorong oleh keinginan untuk menyatukan dirinya dengan Tuhan dan membuat kerja kebajikan supaya dosanya yang lalu dapat diampuni. Sebagai contoh, Henry II (contoh raja yang paling baik pada zaman pertengahan) telah menggunakan hakim Pengadilan di Inggris, mengadakan pengadilan investigasi kasus atas tindak tanduk pemerintah daerah yang bertanggung jawab untuk menjaga hukum dan peraturan. Baginda tidak memasuki perang salib, seperti yang telah dilakukan oleh kakeknya dan satu dari keberhasilan terpentingnya adalah membatasi kekuasaan Kepausanke atas Gereja Prancis dengan mengadakan perjanjian atau persetiaan dengan Paus.Baginda kurang menghiraukan Uni Dunia Kristen dari kemakmuran Perancis tetapi Henry II merupakan salah satu contoh terbaik di antara raja-raja yang ada padazaman pertengahan.
Meskipun raja berkuasa dalam suatu wilayah namun golongan itu harus mencari metode untuk mempertahankan posisinya. Mereka harus memberikan imbalan kepada para bangsawan untuk mengontrol bangsawan tersebut. Secara tidak langsung, bangsawan akan dikaruniai tanah dan sekaligus golongan ini akan terikat dengan pemerintah pada zaman itu. Taat setia akan ditumpahkan kepada raja dan mereka akan melindungi raja dari setiap ancaman baik secara eksternal maupun internal. Selain itu, mereka juga akan menginformasikan dan memberi dukungan bersenjata kepada pemerintah. Golongan raja juga turut memperoleh hasil pendapatan dari pajak-pajak yang dikenakan kaum bangsawan hasil dari tanah yang telah mereka berikan. Dalam bidang militer, raja turut bertanggung jawab untuk mengepalai tentara dalam perang dan mencetuskan kemenangan bagi pihaknya.
Di bawah sistem feodal, raja diakui sebagai penguasa atas semua.Lord dan pemilik semua tanah dalam kerajaannya. Raja memerintah bukan sekedar raja mutlak atau pun sebagai monarki konstitusional, tetapi sebagai feodal Overlord yaitu golongan bangsawan yang berkuasa penuh atas tanah, anak-anak buah dan hamba-hambanyaHasil perbela.njaan negara juga diperoleh oleh raja melalui pendapatan dari tanahnya sendiri, real-estate di raja dan bantuan dari pihak vassal.
Selain itu juga, ia tidak dapat membentuk pasukan nasional tetapi dapat memanggil hambanya untuk melaksanakan layanan militer yang disertai oleh hamba merekayang lain. Selain itu juga, ia tidak dapat menyatakan hukum yang megikut semua anggota dalam negeri tapi ia bisa mengarahkan hambanya dan mengeluarkan peraturan pemerintah dengan harapan bahwa hambanya akanmenyampaikan kepada orang yang berada di bawah pemerintahan mereka. Golongan raja juga tidak memiliki yurisdiksi terhadap sebagian besar rakyat tetapi ia dapat mengadakan pengadilan feodal untuk membicarakan hambanya yang terdekat dan tanggungannya.
Dari segi praktek, memang kepala hamba mematuhi raja dan melaksanakantugas mereka hanya jika dianggap perlu dan mereka jarang membawa sebagian hambamereka bersama ketika dipanggil untuk memberi layanan militer. Pada awalzaman feodalisme, kebiasaannya mereka telah mengabaikan perintah raja. Namun, raja memiliki manfaat yang dapat mengatasi tuan besar feodal yang lain berbasis teori keagungan keutuhan yang biasa diakui sebagai sah apabila diketepikansecara praktis. Dengan berlalunya waktu, raja-raja di Inggris dan kemudian diPerancis telah berupaya untuk membuat teori itu sebagai kenyataan. Sementara, diJerman dan Italia, kebangkitan monarki telah dirumitkan dengan masalah yangluar biasa yang telah membatasi proses itu dari menjadi sempurna.
Namun, bahaya yang paling besar dan jelas kepada monarki feodal adalah cadangan devisanya ke karakter raja. Organisasi seluruhnya adalah didasari pada efisiensi pertuanan. Jika beliau gagal menegakkan tanggunganyang harus dijelaskan oleh kepala penyewa, maka keadaan akan menjadi tidak terkendali. Misalnya, pemerintahan Stephen di Inggris sudah menunjukkan bagaimana dengan cepat sekali seluruh sistem pemerintah hancur dalam suasana kacau ketika ada orang yang lemah menduduki takhta dan ini adalah merupakan penyebab utama adanya keadaan huru hara di Jerman dan di bagian tenggara Eropa melainkan kekaisaran Byzantine, dari kurun ketiga belas dan seterusnya.
Di barat, yaitu di Perancis dan Inggris, monarki feodal tidak lagi memegang tampuk kekuasaan namun akhirnya keduanya menjadi korban sengketa warisan dan raja yang lemah.
Bangsawan / Baron
Kelas-kelas tradisional Eropa Barat sangat terpengaruh dengan kepesatan perkembangan ekonomi. Bangsawan tetap mendominasi kelompok sosial, yang mana kuasadan pengaruhnya tetap kokoh dalam sistem feodal dan struktur-struktur manor itu. Namun, perubahan kondisi ekonomi telah membawa perubahan baru yangmenjejaskan status dan gaya hidup mereka. Bangsawan menempati hirarki kedua setelah golongan raja. Golongan ini turut memainkan peran yang penting dalam system pemerintahan pada zamantersebut. Ada banyak gelar bagi bangsawan antaranya Duke, Baron (Lord), Count dan vassal. Dalam Kekaisaran Carolingian, posisi dan pangkat Count dan Duke telah menjadi sesuatu yang diwarisi secara turun temurun. Kondisi tersebut menjadi mudah untuk golongan
Count dan Duke untuk mendapatkan lebih pengaruh karena dikatakan mereka memiliki kekuasaan dan hak yang lebih hebat daripadagolongan raja. Bangsawan juga diberi bagian tanah yang dimiliki oleh raja dan tanah tersebut dikenakan pajak sebagai taat setia kepada raja. Selain itu, tanah yang diberi oleh golongan raja ini bisa diwariskan secara turun temurun oleh keluarga bangsawan.
Bangsawan akan memainkan peran penting dalam sesuatu urusan administrasi jika tidak adanya raja dalam wilayah. Peran bangsawan bertanggung jawab terhadap para raja yaitu menyediakan makanan, tempat tinggaldan hiburan. Selain itu juga, para bangsawan harus menghadirkan diriseandainya ada kunjungan atas perintah pemerintah. Golongan ini melayani dengan pemerintah melalui berbagai metode seperti terlibat dalam peperangan, sebagai penegak keadilan serta terlibat dalam Dewan Dewan. Selain itu, kaum bangsawan juga berperan dalam memberi nasihat kepada golongan pemerintah dalammembuat keputusan. Sementara, dalam hal-hal yang berkaitan dengan ilmu agama pula, golongan bangsawan turut berperan dalam mentabir hal-hal yang berhubungan dengan gereja di samping menangani urusan administrasi dan politik pemerintah.
Selain itu, dari segi penempatan bangsawan ini, mereka tinggal disuatu daerah yang luas serta rumah yang besar. Secara tidak langsung, rumah yang besar itu melambangkan tingkat kekayaan dan standar hidup kaum bangsawan tersebut. Mereka menemukan area yang luas dan aman karena bimbangakan serangan dari pihak musuh. Dalam hal ini, golongan pahlawan atau knight bertanggung jawab untuk melindungi kaum bangsawan. Kebiasannya, rumahgolongan bangsawan ini memiliki dua kamar yang besar, ruang dan kamar tidur yangcantik serta dilengkapi dengan lemari pakaian. Dewan yang besar pula terdiri daripadaruang tamu, ruang makan, ruang tamu dan turut disediakan kamar untuk hamba-hambamereka. Dalam dewan tersebut, golongan ini turut menjalankan urusan dengan pembantumereka, vassal dan para petani.
Kebiasaannya, petani yang tidak berkemampuan untuk membayar pajak menyerahkan tanah mereka kepada golongan tuan tanah dan terpaksamenjadi hamba. Selain itu, semua penghuni istana tersebut akan makan di meja yangdiperbuat dari kayu panjang sementara para tamunya akan duduk di tempat yangagak tinggi di ujung lorong tersebut. Pada malam hari pula, semua anggota keluargagolongan bangsawan akan tidur di kamar pribadi, sedangkan golongan hamba merekaakan tidur di atas lantai. Kamar tidur pula merupakan ruang untuk beristirahat bagi seisikeluarga. Selain itu, perlengkapan lemari pula digunakan oleh golongan bangsawanuntuk menyimpan semua pakaian mereka. Di dalam rumah itu juga, turut disediakansebuah gereja kecil yang digunakan untuk memfasilitasi mereka mengadakan upacarakeagamaan yang kecil atau pun sebagai tempat sembahyang secara pribadi.
Dibalik teori keutuhan monarki feodal, dapat dilihat yangfeudalisme adalah berbentuk tagonistik kepada pemerintah pusat. Semua pemerintah pusatadalah berada di dalam tangan kaum bangsawan. Kuasa langsung raja hanyalahsetakat kepada hambanya sendiri saja. Dalam lingkungan feudalnya sendiri, setiap bangsawan memiliki kewenangan penuh dan menjalankan semua kekuasaan-kuasakerajaan. Seperti kata seorang ahli hukum pada abad ke-13, “Setiap baronmerupakan raja berdaulat dalam temannya sendiri.” Dia bisa mengadakanmahkamah bagi tanggungnya, pajak, tol di jalan raya dan jembatan serta dapat membentuk tentara yang terdiri dari hambanya untuk menjalankan tugasyang diarahkan oleh baron-baron tersebut.Sebagai contoh, Wencesles II, yangmeninggal pada tahun 1305 telah berhasil menguasai kedua Hongaria dan Polandia. Namun, tidak ada seorang pun yang telah berhasil menguasai tiga pemerintah dalammasa yang lama dan kematian setiap raja berarti perang baru akan meletus dalam upaya untuk membagi warisannya. Akhirnya, ketiga pemerintah yangtelah dipelopori oleh kaum bangsawan yaitu dari golongan magnates telahmenjadi begitu kuat dan cukup merdeka untuk menghindari setiap keluarga danmenaiki takhta melalui hak pewarisan. Sebaliknya mereka menciptakan monarki yang dipilih dengan mereka sendiri memiliki keistimewaan dan hak untuk memilih raja mereka sehingga mereka dapat melemahkan lagi pemerintah pusat serta berusahauntuk memperpanjang anarki kurun ketiga belas selama tiga ratus tahun.
Peringkat kaum wanita
Peringkat wanita pada zaman pertengahan adalah dipandang rendah dalammasyarakat. Peran mereka adalah terbatas pada aktivitas memasak, menenun danmenjahit saja. Wanita pada zaman pertengahan memiliki berbagai status seperti seorang istri, seorang anak, seorang bangsawan, seorang petani, seorang janda, seoranghamba maupun seoran.g rahib Rahib wanita dikenal sebagai golongan yang zuhudkerana memiliki hubungan yang erat dengan gereja. Rahib wanita pada zaman pertengahan ini tidak diperbolehkan menjalankan tugas-tugas gereja seperti melakukanupacara keagamaan dan menyampaikan
sermon. Hanya bishop berkuasa penuh dalamgereja dan dibantu oleh rahib pria. Meskipun wanita berada pada posisi statusyang berbeda namun tidak dapat dipungkiri bahwa mereka memiliki satu persamaaniaitu hak mereka sering dibatasi di bawah kekuasaan pria. Mereka juga turutdinafikan hak dan sering dikeluarkan dari kegiatan-kegiatan luar iaituaktiviti-kegiatan yang sangat penting bagi masyarakat ketika itu seperti kesejahteraan, pemerintah, filsafat, sains, hukum dan keagamaan. Selain itu juga, pada awal abad pertengahan isteri-isteri orang kebanyakkanadalah dianggap sebagai barang, yaitu ibu rumah tangga yang membuat kerja-kerja berattanpa upah. Petani-petani sering memaksa kaum wanita melakukan pekerjaan berat di ladangdan ia menjadi satu praktik yang masih ada sampai hari ini. Sedangkan dalamkalangan kelas penguasa, kaum wanita diberi kebebasan yang sedikit dalam tindakandan pemikirannya. Mereka juga tidak diperbolehkan memegang jabatan dalam pemerintahandan juga dalam sistem sosial itu sendiri. Mereka tidak memiliki hak untuk bersuaradalam politik atau menjabat sebagai komandan militer, hakim dan peguamsebagaimana kaum pria melakukannya dalam sistem pemerintahan.
Namun demikian, bagi seorang wanita yang belum menikah mereka masih berguna sebagai alat negosiasi, jika seseorang wanita itu memiliki emas kawin yang tinggi dia adalahdianggap bahan bernilai untuk dimiliki oleh tuan-tuan tanah. Saat menikah, tugasmereka ini adalah menjadi istri yang patuh kepada perintah dan melahirkan waris.Manakala jika seorang wanita itu tidak menikah mereka akan menghilangkandiri ke biara.
Golongan wanita juga turut membantu dalam kerja-kerja perkebunan dan bertanggung jawab menjaga ladang ternak sewaktu suami mereka keluar rumah untuk berdagang, ke kota atau berburu di hutan. Mereka turut membawa bayi saat mereka bekerja atau membiarkan anak-anak mereka berlatih berjalan sementara anak mereka yang agak dewasa mengawasi domba atau memberi makanankepada binatang ternak. Wanita atasan bagi keluarga yang kaya dan mempunyairamai hamba ditugaskan untuk membantu kerja-kerja di ladang ternak. Dalam situasiseperti ini seorang istri bertanggung jawab terhadap hamba dan juga peternakan ketikaketiadaan suami mereka. Zaman keperwiraan telah banyak mengubah status wanita, wanita menjadi objek pemujaan yang romantis dan sering dipuja dengan hebat dalam pantun.
Selain itu juga, pada zaman pertengahan, hamba wanita merupakan lambangatau pengaruh dan kekayaan kepada tuannya. Semakin banyak hamba maka makin besar pengaruhnya. Biasanya, wanita yang menjadi hamba tidak memiliki hak karena dirinya dapat dibeli dan dijual kepada hamba yang lain. Seorang wanitayang menjadi hamba tidak mendapatkan keadilan yang seharusnya karena jika merekadibunuh oleh pemiliknya maka pemilik itu tidak akan dianggap sebagai pembunuh.Pemilik hamba berkuasa penuh terhadap hamba yang dimiliknya dan harga seoranghamba dapat disamakan dengan harga sebidang ladang ternak. Jika hambawanita itu memiliki anak, secara otomatis anak itu adalah milik tuannya.
Pada abad pertengahan ini juga wanita yang terlibat dalam pertempuran. Diantaranya adalah munculnya Joan Of Arc. Joan Of Arc lahir Padatanggal 16 Januari 1412 M di Domremy, Prancis. Ayahnya bernama Jacques d’Arc danibunya Isabelle Bandar ayam. Seperti anak-anak perempuan yang lain pada waktu itu, Jeannetidak bersekolah dan tidak dapat membaca dan menulis. Dia lebih dikenal dengan namaJoan Of Arc. Di Perancis ia dijuluki Jeanne la Pucelle yang berarti Joan “si dara” atau “si perawan”. Sekitar tahun 1424M, Jeanne mulai mendapatkan visi tentang Malaikat Mikailserta Santa Catherine dan Santa Margaret yang menyuruhnya mengusir tentara Inggris.
Dia percaya yang dia telah mendengar bunyi lonceng gereja, berdering memecah suasana padang di mana dia mengembala sapi ternak ayahnya, suara wali mendesaknyamenyelamatkan Perancis. Sungguhpun dia hanya berumur delapan belas tahun dan butahuruf, dia telah pergi ke istana Perancis untuk menaikkan semangat pemimpin tenteradengan wahyu yang diterimanya dari St.Michael.
lembaga Gereja
Pada abad pertengahan, kehidupan para pendeta di rahib-rahib dan masyarakat umumhanyalah untuk mengabdikan diri kepada agama dan selalu memikirkan untuk menyucikan dosa dan membuat amal ibadat. Tapi banyak orang tidak sanggup untuk menjalani kehidupan sebagai pendeta dan hidup di rahib-rahib untuk membuat amal ibadatdan menyucikan diri dari dosa.Pada zaman masa abad pertengahan ini gerejamengawal seluruh aspek kehidupan penduduk Eropa.
Gereja secra dikawaloleh pemerintah negara yaitu raja. Raja menggunakan gereja sebagai alat untuk memanipulasi golongan rakyat untuk meraup keuntungan. Gereja adalah sebuah badan independen dan memiliki kekuatan yang luas.Hilang ketaatan kepada gereja ataumempersoalkan perintah atau ajaran dianggap sebagai pengkhianatan terhadapa gereja dan bisa dihukum mati.
Penekanan pada peran bebas gereja memungkinkan munculnya dua struktur kekuasaan antara gereja dan negara yang salah satunya membentuk elemen terpenting padazaman Pertengahan. Gereja pada zaman Pertengahan tidak tergantung pada sumbanganahli anggotanya. Gereja memperoleh pendapatan melalui hasil dari tanah pertanian yang luas, berbagai biaya yang besar dan hasil dari pungutan pajak tetap yaitu tithe
.raja, Putera raja dan tuan tanah yang kaya memberi sumbangan kepada gereja dan biara.
Fungsi gereja bukan hanya sebagai badan keagamaan tetapi memiliki sistem hukum yang teliti. Gereja juga memiliki organisasi tersendiri.
Paus sebagai kepala agung semua anggota gereja dan asosiasi keagamaan pada zaman PertengahanEropah.
Gereja di Eropa selama zaman Pertengahan adalah gereja Katholik .Gereja Katholik di Eropa selama zaman Pertengahan terdiri dari beberapatingkat hirarki. Paus berada pada posisi yang tertinggi diikuti oleh cardinal, Archbishop, bishop, priest, deacons, monk, Abbas, Vicar dan paling bawah adalah Nuns. Paus dianggap sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Posisi Paus wujud dalam institusiagama Roman Khatolik dengan listing Saint Peter sebagai Popepertama dalam Annurio Pontificio
(Buku tahunan resmi Vatikan).
Pengaruh dan kekuasaan Paus adalah luas. Antara hal yang tunduk di bawah kekuasaan Paus adalah hal-hal yang terkait dengan penunjukan Archbishop, Bishops dan Abbas di mana Paus berkuasa dalam menunjuk Archbishop, Bishops dan Abbas. Cardinal adalah posisi kedua tertinggidalam lembaga gereja Katholik setelah Paus. Cardinal merupakan pejabat tinggi gereja Roman Katolik yang kanan di bawah Paus dan mewakili Golongan pendeta Roman.Tugas cardina adalah membantu Paus dalam mengelola gereja. Selain itu, cardinal juga turut membantu Paus dalam pengadilan yang dikenal sebagai curia.Tugas cardinal yang paling besar adalah dalam memilih Paus.
Setelah cardinal adalah archbishop.Archbishop merupakan orang yang berada atau orang kaya serta berpengaruh dalam gereja terutama dalam aspek perniagaan.Antara tugas lain Archbishop adalah menjalankan fungsi membaca doa umum dan upacara penobatan raja. Archbishop memiliki kontrol atas semua bishop dalam kawasan dan juga berkuasa atas semua wilayah
bishop.
Selanjutnya adalah jabatan bishop yaitu orang yang memegang jabatan bishop
dilarang untuk menikah. Sama seperti Archbishop bishop juga merupakan orang yang berada atau kaya serta berpengaruhdalam gereja terutama dalam aspek bisnis. Bishop dianggap sebagai penerus pemimpin dan kekuasaan yang dipegang ditransfer kepada mereka dengankekuasaan tuhan. Bishop mewakili gereja Sedunia di daerah masing-masing. Adalahmenjadi tanggungjawab bishop
untuk mengawasi tanah dan kepemilikan dalam kawasan. Bishop memiliki kekuasaan yang besar pada properti, priest dan juga staf gereja yanglain dalam daerah mereka.
Kuasa Bishop mencakup berbagai aspek. Pertama dan paling penting adalah spiritualitas. Bishop secara resmi diakui untuk menjalankantanggungjawab dalam gerejanya yaitu penyelamatan jiwa. Bishop adalah pusaka kepada saint lokal dan bertanggung jawab untuk semua perayaan dan upacara yang diperlukan oleh saint. Kedua adalah bishop biasanya datang dari keluarga yang berkuasa. Penulis dan ahli sejarah yang terkenal yaitu Gregory, Bishop Tours (573-594) datang dari keluarga Gallo-Roman yang lama dan kaya dan selama beberapagenerasi memegang kekuasaan atas Tours and Langers dan hampir sebagai hak milik kekeluargaan.
Selanjutnya di bawah hirarki bishop adalah pries. Priest merupakan pendeta atau pendeta. Tugas yang dilakukan oleh priest adalah mengatur jemaah gereja dan anggota-ahlinyaserta mengurus gereja di bawah pengendalianya.Latar belakang antara priest kota dengan priest luar kota adalah berbeda. Priest di kota kemungkinan berasal daripadakeluarga yang penting dan menikmati pendidikan yang baik. Priest luar kota berasal dari keluarga miskin seperti jemaat gerejanya dan tidak mampu membaca kitab danmengendalikan upacara sembahyang di gereja dengan baik.
Deacons merupakan posisi di bawah priest dan terletak pada posisi yang paling rendah dalam hierarkiatasan gereja. Deacon merupakan pejabat gereja yang memelihara hal-hal duniawi dan juga hal-hal yang berkenaan dengan gereja. Deacon juga menjalankan kewajiban penting yang bukan terkait dengan gereja seperti memberikan sumbangan kepada masyarakat miskin. Posisi Deacon ini bisa menjadi pekerjaan seumur hidup atau langkah awal ke arah kepaderian.
Di bawah hirarki Deacon adalah monk. Menurut peraturan Saint Benedict, monk mementingkan kegiatan pemujaan. Selain itu tugas yang dilakukan oleh monk juga termasuk melakukan meditasi pribadi dan membaca.
Berikutnya adalah posisi Abbot yang juga dikenal sebagai ‘father of the monastery’. Posisi Abbas adalah bersifat tradisional, kekuasaan yang tidak bisa didiskusikan tetapi sejak kekuasaan ini bersifat kebapakan, ianya perlu diimbangkan dengan kasih ayah.
Posisi Vicar ada dalamhierarki lembaga agama Kristen Katholik dan berada di bawah Abbas. Tugas utama Vicar adalah pembantu kepada Abbas. Dengan kata lain Vicar bertindak sebagai pembantu atau pengganti Abbas dalam mengelola jemaah gereja jika Abbas tidak ada.
Dalam hierarki lembaga agama, jabatan Nuns merupakan posisi yang paling rendah. Seperti monk Nuns juga berkait dengan lembaga kebiaraan. Namun saat kemerosotan moral gereja terjadi, telah ada rasa tidak puas yang menyeluruh terhadap kekayaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh rahib dangolongan pendeta atasan. Dan kecenderungan ini jelas disuarakan dalam syair seperti Piers Plowman oleh Langland danCanterbury Tales oleh Chaucer.
Langland melahirkan penyataan penderitaan kelas yang tertindas dan terlihat putus asa mengharapkan belaskasihan uskup kaya dan pendeta yang menerima rasuah.Beliau bukanlah seorangrevolusioner dan dia mencintai gereja, tetapi dia menemukan semua kelas dalam kalangangolongan pendeta siap menipu orang untuk kepentingan diri mereka sendiri.Biskop mengizinkan merek Mohar mereka digunakan dalam “pengampunan” yangdijualkan kepada orang yang jahil yang menganggap mereka bisa membeli pengampunan dosa yang mereka lakukan.
Sementara Chaucer menulis dalam waktu yang sama, memberikan tampilan mirip meskipun dari kacamata berbeda. Chaucer lebihmerupakan seorang anggota satire, seorang penyair istana yang bijak dan tidak sibuk dengan pemulihan, tetapi puas melukiskan kepada para pembacanya tentang jenisgolongan gereja pria dan perempuan yang sedang mengalami kemerosotan akhlak iaiturahib yang gairah pergi berburu, pengampun yang menjual tulang babi sebagai bahansuci, pendeta perempuan yang bodoh dengan sifat duniawinya mengapit anjing kecil danakhirnya yang dapat disanjung hanyalah seorang pendeta.
Sementara John Huss memperlihatkan dirinya lebih revolusioner dan bersifatsederhana dan beliau merupakan salah seorang yang pertama menjadi pemimpinkebangsaan yang agung selain menjadi seorang pemulih agama.Dia mengecam gereja sama seperti golongan Lollard, menyebut tentang keburukan upacarayang berlebih-lebihan dan menunjukkan bahwa tidak ada daya tersedia dalam kitabInjil Baru tentang kekayaan, keistimewaan dan kebebasan yang dinikmati oleh para ulama.
Huss mengecam para ulama lebih hebat dari yang pernahdilakukan oleh Wycliffe dan mengumumkan doktrin yaitu masyarakat tidak perlumematuhi kewibawaan agama orang yang membiarkan diri mereka hidup dalam dosa besar yaitu ajaran pendeta yang melakukan dosa dan maksiat tidak patut dipatuhi bilamereka sendiri sudah pasti dilaknati.
Dan ini akhirnya membawa dia lebih jauhmerumuskan dari segi logika menolak Kuatkuasa pemerintah sekuler, raja dan menterimengabaikan Hukum Isa. Doktrin seperti itu jelas melemahkan semua undang-undangdan peraturan apakah golongan awam atau gereja dan menentang setiap lembaga yangteratur apakah di gereja atau pemerintah. Ini membangkitkan perlawanan serta mertadari pihak gereja dan kaisar serta golongan Huss ini menyebar dengan cepat ke seluruhBohemia menjadikanya satu lagi skandal yang mengancam untuk melemahkan kesatuandan prestise gereja.
Gerakan untuk mengakhiri penyalahgunaan kekuasaan dalam kalangan gereja melalui usaha bersama telah mendapat dukungan sama kuatnya dari pihak rakyat biasa, pengacara dan pedagang juga pejabat gereja. Dalam tahun 1381 Universitas Parismula mengemukakan ide Dewan Am Gereja yang membuat keputusan antara Paus yang berseteru dan mengembalikan persatuan dan peraturan.
Pada zaman akhir Kekaisaran Romawi, Dewan Umum ini merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gereja Kristen. Uskup-biskopyang berkumpul di Nicaea pada zaman pemerintahan Constatine telah merumuskanAkidah-Kristen. Dalam lima abad berikutnya, ada banyak perhimpunanseperti itu yang bertujuan memberi pengertian baru kepada doktrin Kristen danmembasmi paham sesat. Masyarakat percaya Dewan ini mendapat inspirasi dariMakhluk Suci luar biasa dan telah mengakui keputusannya yang meliputi juga Pausdan Kuasabaka.
Sejak pemisahan gereja Timur dan Barat ada acara lain di Barattetapi ini dilakukan oleh Paus atau perwakilan yang menjadi sebagai ketua dan dianggapolehnya sebagai acara konsultasi di mana perintah yang dikeluarkan tidak sahmelainkan diakui dan dikeluarkan olehnya sendiri.
Dakwaan Paus sebagai hakimtertinggi di dunia dan memiliki Kuatkuasa yang lebih tinggi yang dapat mewakilikehendak dan semangat yang tidak tergoyahkan. Wycliffe dan Huss telah punmenolak untuk menerima dakwaan Kepausan karena mereka menemukan kebenaran dalamKitab Suci menjelang awal abad ke lima belas banyak orang alim gereja yang taat dan jujur ingin kembali ke amal-amal sejarah gereja terdahulu.
Uni Petukang dan Pedagang
Perubahan sosial yang penting telah terjadi di kota dan juga di desa. Dan ini bukanlah khusus ke tempat tertentu di Eropa. Perdagangan dan industri pada awalzaman pertengahan tergantung seluruhnya atas serikat tukang tiap-tiap pekerja di kota terpaksa menjadi aprantis kepada seorang yang mahir dan belajar segala keterampilan.
Setelah tamat, dia bisa bekerja sebagai tukang yang bisa disewa dan jikadia cermat dan rajin dia ada harapan menjadi seorang yang mahir di masa hadapandengan pertukanganya sendiri dan tukang-tukang yang bekerja denganya.
Keseluruhan sistem kesatuan adalah satu peraturan yang menyeluruh dengan batas-batastertentu. Ini adalah upaya abad pertengahan untuk menyusun kehidupan kota danindustri atau prinsip yang sama menjadi dasar organisasi feodal atas tanah. Perubahansosial yang paling utama adalah pertumbuhan kelas menengah di kota-kota. Kelas ini dikenal sebagai burghers.
Mereka dijuluki burghers karena mereka tinggal di kota yang bertembok atau dinamakan burgs dan mereka ini merupakan kelas baru dalammasyarakat feodalisme. Pada awalnya mereka terdiri dari orang bebas dan bukanorang bangsawan atau golongan knights. Mereka telah berhasil dalam kehidupanyasebagai pedagang dan pedagang serta dalam sektor industri dan menjadi kaya hasildaripada usahanya sendiri. Dengan pengaruh dan kekuasaan keuangan yang ada di tanganya, pada akhirnya mereka ini telah dapat menghancurkan struktur sosial feodal lama yangmasih ada pada zaman pertengahan lanjutan ini.
Uni pedagang adalah satu organisasi yang beranggotakan kesatuankesemua kelas burghers dalam kota yang bergantung hidup pada penjualan dan bisnis barang. Mereka ini termasuk juga para artisan yang membuat dan menjual barang-barang manufaktur kepada pembeli. Satu ikatan yang kuat dan tanggungjawabkorporat wujud dalam kalangan anggota asosiasi. Ini sangat penting karena untuk menjaminkebebasan hak dan menghindari persaingan yang tidak sehat dalam kalangan pedagang.Begitu juga serikat petukang dan pedagang ini jualah yang menentukan dan mengawalharga barang, upah dan waktu kerja.
Uni petukang adalah mereka yang terlibat dalam pembuatan danindustri dan pada waktu sama mereka juga adalah pedagang. Mereka ini termasuk paraartisan yang membuat barang dan menjualkan kepada pembeli secara langsung, misalnya para petukang sepatu.
Kontribusi March Bloch dalam Historiografi
Pemikiran berangkat dari keresahan. Dan pula, bertolak dari pengamatan empiris kondisi di sekitar. Bagi ilmu-ilmu sosial, lahirnya pemikiran baru, acap kali, karena suatu teori yang mendominasi pada zamannya, dianggap telah usang, dan tidak bisa mendedah permasalahan yang ada. Begitu pula dalam penulisan sejarah (Histotografi). Terdapat dua poin besar yang membuat resah March Bloch, yang kemudian nantinya melahirkan historiografi alternative. Pertama, pada sekitar akhir abad 19, historiogarfi Eropa saat itu, didominasi oleh Jerman. Corak dari historiografi Jerman adalah militeristik dan politis. Sejarah hanya berada tataran elite. Tema yang muncul pun berkisar antara perang dan perpindahan kekuasaan, atau transisi antar rezim. Corak seperti ini, seolah tidak memberi ruang bagi yang disebut “orang-orang tanpa sejarah” untuk berperan. Lalu, ia pun melupakan aspek-aspek yang lain, misal ranah sosial. Kedua, ilmu-ilmu sosial saat itu sudah berkembang pesat. Akan tetapi, sejarah masih berkutat pada tataran naratif-deskriptif. Perlu adanya sejarah yang analitis.
March Bloch, memberikan sebuah penawaran bagi jalannya historiografi. Pertama, menurutnya, sejarah tidak berkisar seputar orang-orang besar, maupun perang. Akan tetapi, misal, sosial, ekonomi, agraris, interaksi antar manusia, dan pedesaan pun berhak menjadi fokus penting dalam kajian historiografi. Penawaran topik-topik baru itu, merupakan wujud dari pada dominasi sejarah politik dan militer. March Bloch mewujudkan pemikirannya itu, dalam bahasannya perihal feodalisme Eropa. Ia mengungkapkan sistem agraris pun berperan, terutama dalam pembentukan landasan sistem feudal serta susunan masyarakat. Dari kajian ini, kemudian berkembanglah sejarah agraris, sosial dan ekonomi ini menunjukan kajian kajian, non-politik juga sangat menarik. Dimensi-dimensi yang sebelum Bloch, tak tersentuh.
March Bloch mengungkapkan bahwa penggunaan ilmu-ilmu sosial sebagai cara untuk menjelaskan suatu fenomena sejarah. Menurutnya, sejarah yang deskriptif-naratif, menjadi tidak memuaskan untuk menjelaskan permasalah, atau gejala yang kompleks. Sebabnya, karena ilmu sejarah terlalu miskin teori untuk menbedah permasalahan-permasalahan tersebut. Teori-teori yang bisa digunakan adalah teori ilmu-ilmu sosial lain, misal, ekonomi, sosiologi, atau antropologi. Maka yang bisa dilakukan oleh ilmu sejarah, adalah meminjam teori-teori ilmu lain, dengan cara approach (pendekatan). Maka dari itu, pendekatan multidisipliner ilmu dalam kajian sejarah menjadi penting. Mengingat ilmu-ilmu sosial pada zaman itu, mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal itu merupakan suatu yang relevan untuk mewujudkan analisis historis. Berkenaan dari itu, Sartono Kartodirdjo pun, mengamini apa yang dilakukan oleh Bloch, ia menambahkan pula, mengapa sejarah memerlukan ilmu-ilmu bantu sosial yang lain. Lagi pula, kata Sartono “Studi sejarah tidak terbatas pada pengkajian hal-hal informative tentang apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana. Tetapi juga ingin melacak pelbagai struktur masyarakat, pola, kelakuan, kecendrungan proses dalam pelbagai bidang, dan lain-lain. Kesemuanya itu, menuntut adanya alat analitis yang tajam dan mampu mengeksplorasi fakta, unsur, pola dan sebagainya.”
Wujud karya March Bloch berkaitan dengan pendekatan ilmu-ilmu sosial bagi sejarah adalah risetnya tentang sejarah pedesaan, di berbagai negeri di Eropa Barat. Dalam penelitiannya diungkapkan gambaran serta pengertian baru tentang kondisi kehidupan pedesaan di masa lampau. Gambaran itu antara lain, hubungan antara tuan tanah dan petani penggarap, kedudukan bangsawan di pedesaan, pungutan-pungutan, soal-soal demografis seperti angka mortalitas dan natalitas, naik turunya harga dll. Lantas, perkembangan produksi petanian mendapat sorotan, dan peristiwa-perisiwa yang mempengaruhi desa tersebut, seperti perang, pergantian cuaca dan iklim, curah hujan, atau pun kegelisahan sosial. Untuk memperoleh informasi detail tentang hal-hal itu, maka sangat dibutuhkan untuk bekerja sama dengan interdisipliner ilmu, misal ahli ekonomi, antropologi, sosiologi, maupun demografi.
Puncak tertinggi pemikiran March Bloch, dituangkan dalam Jurnal Annales- Annales d’histoire Economique et Sociale. Jurnal itu terbit pada 1929 dengan bekerja sama dengan Lucian Febvre. Gagasan-gagasan March Bloch, seperti penawaran historiografi yang baru dan idenya tentang menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai ilmu bantu sejarah tercetak dalam Annales. Maka Annales adalah wujud konkret buah pikiran March Bloch. Dari Jurnal ini, kemudian berkembang mazhab Annales yang tersohor itu.



