Abad ke 18 merupakan zaman Pencerahan dan Rasionalis. Sikap universal kaum rasionalis telah meluaskan pandangan orang Eropa secara geografis. Topic yang sesuai dengan pandangan universal itu adalah sejarah peradapan. Ada tiga aliran utama , yaitu radikal dipelopori Voltaire, yang mederat dan konservatidi pelopori oleh Montesquieu dan sentimental dipelopori oleh Rousseau. Disebut radikal karena Voltaire melihat sejarah dan institusi social semata mta dari sudut intelektual dan kaum borjuis, sehingga ia mengecam zaman pertengahan dan memuji despotism yang Lightene.
Biografi Voltaire
Para sejarawan Barat pada umumnya sepakat bahwa Francis Marie Arouet yang dikenal sebagai Voltaire adalah penulis yang paling repersentatif dari zaman pencerahan, meskipun mereka tidak seragam dalam menafsirkan zaman tersebut. Karya karyanya yang berwawasan luas dan termasuk genre sastra, menunjukkan nilai nilai yang hidup. Untuk mencapai tingkat keunggulan seperti yang dimiliki Voltaire dalam sejarah dikenal sebagai penyair, penulis drama, penulis essay, penulis cerita cerita pendek, filosof dan sejarawan
Karier panjang Voltaire dimulai dengan pendidikannya di Louis le Grand. Ia dikirim ke Kolase Jesuit oleh orang tuanya yang borjuis sehingga ia memiliki koneksi yang luas. Kemudian ia masuk ke kalangan bangsawan kehakiman. Perjalanan Voltaire ke Inggris pada tahun 1726, sering dianggap sebagai langkah keluarnya Voltaire dari dunia penyair. Akan tetapi kita dapat mendeteksi filsafatnya dalam puisi puisi awalnya dalam karyanya yang panjang dengan Judul Henriade (1728). Kita juga bisa membaca kebenciannya terhadapa penyiksaaan penyiksaan yang dilakukan oleh para rohaniawan abad ke 16 serta toleransinya yang besar dalam karyanya yang berbentuk surat dengan judul Epitre a Uraine (1722). Sikap Deisme anti Kristennya mendahului pujiannnya terhadap budaya cosmopolitan, seperti tercermin dalam surat suratnya dari negeri Belanda pada tahun 1722. Filsafat menjadi inti puisi puisi filosofisnya.
Masa masa yang dihabiskan Voltaire bersama isterinya Madame Du Chatelet, merupakan masa produksi intelektualnya yang paling besar. Ditempat tinggalnya di Cirey ia menghasilkan karya karyanya di bidang filsafat eksperimen eksperimendi bidang fisika dan usaha mempopulerkan metafisika Newton serta menjadi pionir dalam melakukan kritik terhadap kitab Injil. Yang terpenting bagi sejarawan , Voltaire lah yang memulai penulisan sejarah modern dalam Historiografi Perancis.
Setalah Madame du Chatelet meninggal pada 1749, Voltaire menjadi waga istana Frederik yang Agung dari Prusia. Ia menyadari bahwa raja yang lalim itu tidak mudah diberi penerangan . pada pertengahan tahun 1750an ia pindah ke Jenewa. Pemikirannya waktu itu adalah bahwa republic Calvanis seperti juga monarki di negerinya atau rejim militer di Prussia memerlukan reformasi. Dari rumahnya yang indah di Les Delices, Voltaire mengadakan kampanye politik melawan penyalahgunaan hokum, politik, agama dari rejim lama, yang terjadi dimana mana. Kampanye tumbuh semakin hebat. Pada tahun 1760an,tempat tingganya yang berakhir di Ferney , Prancis menjai ibukota pencerahan Barat.
Karya Karya Besar Voltaire
Karya karya Voltaire yang ditulis setelah perjalanannya di Inggris, merupakan bom pertama yang akan menjatuhkan rejim lam. Voltaire menghindari kekuatan dan arti karyanya yang berjudul The Philosophical Letters sehingga ia berusaha menjaganya dari peredaran umum. Akan tetapi pada bulan Juni 1734 parelemen paris memerintahkan agar buku itu dibakar dan Voltaire ditangkap. Tidak lama ia dibebaskan dari penjara Bastille dengan syarat ia harus meninggalkan Paris.
Karyanya yang terkenal dibidang sejarah adalah The Age of Louis XIV yang ditulis pada awal tahun 1732. Sejarah budaya mendapat dorongan utama dari Voltaire. Kemudian ia merevisinya selama satu decade di Cirey dan dipublikasikan pada tahun 1751 untuk pertama kalinya. Karya tersebut benar benar selesai pada tahun 1768. Sungguh berharga karyanya ini sekarang orang dapat memahami kebudayaan Prancis abd ke 17 dengan membaca adikaryanya yang menggunakan ratusan memoar dan arsib sebagai sumber. Tujuan Voltaire menulis bukunya adalah untuk melukiskan semnagt zaman dan ia berhasil. Rekaman tentang peprangan dan intrik intrik diplomatic masa itu,meskipun tak dapat diabaikan sama sekali, hanyalah merupakan pengantar ke arah mesin administrasi yang amat komplek dari Prancis semasa Louis XIV. The Age of Louis XIV melukiskan kelebihan dan kekurangan Raja dan perkembnagan kebudayaan. Sebuah buku sejarah yang dijuluki The first Modern History. Kesenian dan kesusastraan dari periode itu merupakan puncak dari kebudayaan Perancis. Penulisan sejarah kebudayaan ini sesungguhnya merupakan titik awal historiografi modern. Voltaire menulis sejarah hidup Charles XII dari Swedia. Sekalipun buku berhasil dalam menggambarkan pribadi Charles XII , tetapi dikatakan bahwa Voltaire kurang mengerti latar belakang kelembagaan dan Logic of Events.
Karya Voltaire yang berjudul The essay On The Custums and Spirits of Nation, secara sengaja ditulis untuk Madaem du Chatelet, dipublikaskan untuk pertama kalinya pada tahun 1756. Buku ini merupakan sumbangan yang berharga , yang membeberkan sumbangan bangsa bangsa Timur dan Islam. Juga meletakkan politik dalam hubungan dengan factor ekonomi dan social. Voltaire menolak hokum humanis dari Renaissans yang memuja paganism Yunani-Romawi, zaman Kristen dan Zaman Pertengahan. Satu satunya yang dihormati adalah zaman Rasionalisme. Voltaire mengalihkan kembali pandangan Kristen tentang masa lalu, yang telah diterangkan secara fasih oleh Bossuet dan dipopulerkan oleh Rolin, menjadi pandangan yang sama sekali sekuler dari suatu sejarah umum. Menurut Voltaire agama alamiah yang memenuhi tuntutan akal terdiri dari hal ini, bahwa orang mengasihi Allah dan berbuat adil serta berminat baik terhadap sesamanya sebagai terhadap saudaranya. Tuntutan tuntutan kesusilaan yang mengenai keadilan dan kebajikan tidak tergantung pada pandangan metafisik atau teologis. Hokum kesusilaan bukanlah suatu keseluruhan peraturan peraturan yang dibawa sejak kelahirannya, melainkan suatu keseluruhan peraturan peraturan yang bersifat abadi dan tidak berubah, di segala zaman dan tempat sama saja. Isi hokum kesusilaan :” Hiduplah seperti yang kamu inginkan telah kamu lakukan pada saat kamu mati, dan berbuatlah terhadap sesamamuseperti yang kamu inginkan ia berbuat terhadapmu. “ oleh karena agama dipandang sebagai terbatas kepada beberapa perintah kesusilaan, maka ia menentang segala dogma, dan menentang agama seperti yang terdapat pada gereja. Pengaruh Voltaire negative sekali atas zamannya.
Di tangan Voltaire sejarah tidak lagi merupakan kisah orang orang pilihan dari suatu sudut di muka bumi ini, dan injil tidak lagi menjadi otoritas historis tertinggi, dan geografi jauh melewati apa yang diketahui oleh kaum Kristen atau yahudi. Dalam diskusinya tentang orang orang Chaldea, India, Hindhu dan Cina, Voltaire menunjukkan sejarah suci berkurang terus baik dalam ruang maupun waktu. Antara tahun 1753-1768, karya Voltaire dicetak ulang tidak kurang dari 16 kali. Pengetahuan sejarah telah mengalami kemajuan sejak masa Voltaire. Dialah yang menunjukkan kepada public terpelajar bahwa sejarah yang profane adalah sejarah manusia dan itu adalah subjek yang pantas dalam studi sejarah.
Berbagai karyanya yang terbaik selama 30 tahun terahir hidupnya, berdasarkan tujuan penulisan itu , dapat digabungkan menjadi karya yang mewakili humanitas. Dalam puisi ataupun prosanya dalam drama atau ceritapendek dalam artikel artikelnya tentang sejarah atau filsafat , ia mencemooh kefanatikan agama dan kekejaman yang disahkan oleh sisitem eradilan yang ada. Dua adi karyanya dari periode ini yang masih cemerlang sekarang adalah Candide (1759) yang merupakan karya sastra satire social yang terbesar dan Philosophical Dictionary yang berisi kritik yang tajam terhadap teolog Kristen. Karya karya yang lain secara ringkas dapat dikatakan berhak mendapat penghargaan. Hingga akhir hayatnya pada tahun 1778. Voltaire terkenal dengan usahanya mewakili orang Prancis yang tertindas. Ia menolak pemakaman yang seremonial di gereja katolik. Jenasahnya dipindahkan ke pantheon selama Revolusi Prancis.
Pemikiran Voltaire sendiri tentang sejarah, sejarah dipandang sebagai suatu proses yang membimbing manusia sampai kesempurnaannya, sehingga setiap epos kerja akan lebih sempurna dari yang dahulu. Maksud dan tujuan sejarah adalah untuk memperbaiki keadaan manusia berkat akal budi dan menjadikan manusia lebih kurang bodoh, melainkan lebih baik dan lebih bahagia. Ide ini kemudian diikuti dan dikembangkan oleh para filsuf generasi berikutnya sebagai faham optimistisme. Menurut faham ini untuk memperbaiki manusia melalui akal budinya saja. Menurut Voltaire: manusia adalah baik pada asalnya, haruslah saja diberikan kepadanya pendidikan dan pengetahuan yang cukup, lalu segala-gala akan beres dan dunia ini menjadi suatu tempat yang baik dan peperangan di antara Negara masing-masing tidak ada lagi
REFERENSI
A.L Rowse, 2014. Apa Guna Sejarah? . Depok: Komunitas Bambu
Prof. Dr. Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Indoensia
Prof. Dr. Nina H Lubis, M.S . 2008. Historiografi Barat. Bandung: Setya Historika
Dr. Harun Hadiwijono. 2011. Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Kanisius


